SEMARANG – PT. CDS Asia Electronics Semarang akhirnya melakukan peresmian pada hari Senin (12/6/2022) di kawasan industri Bukit Semarang Baru (BSB). Peresmian dilakukan oleh Widoyono selaku Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Semarang mewakili walikota Semarang Hendrar Prihadi.
PT. CDS Asia Electronics adalah perusahaan PMA (Penanam Modal Asing) yang bergerak dalam bidang industri LED Taman dari Negara Amerika Serikat. Perusahaan ini sendiri telah mencanangkan pembangunan fasilitas pabrik dan gudang di Semarang sejak April 2021 lalu.
Fernando Guerrero Serrano
General Manager PT CDS & Overseas yang sekaligus menjadi Director Alpan Lighting Products mengatakan sebelum memutuskan untuk berinvestasi di Semarang, pihaknyasudah mensurvey berbagai lokasi di beberapa negara Asia seperti Filipina, Malaysia, dan Vietnam. Namun setelah bertemu dengan Presiden Jokowi, Fernando melakukan riset. Hasilnya, Indonesia sangat berpotensi untuk menjadi tempat yang tepat untuk berinvestasi.
“Dalam riset kami memperlihatkan bahwa SDM di sini mampu memberikan layanan produksi seperti yang kami inginkan. Selain itu, suasana politik yang stabil juga membuat investor nyaman berinvestasi di sini,” ujarnya.
Fernando mengatakan bahwa Kota Semarang menurutnya sangat cocok untuk aktifitas pabrik sekaligus distribusi melalui laut karwna dekat dengan pelabuhan.
“Lalu kenapa kami menempatkan di Kota Semarang? karena lokasi yang dekat dengan pelabuhan. Kami mendistribusikan produk kami ke AS via kapal dengan kapasitas ratusan kontainer. Tentu akses ke pelabuhan menjadi penting. Selain di semarang, kami juga memiliki gudang di Batang,” ujarnya.
Fernando berharap kedepannya investasi PT. CDS dapat meningkat hingga 14 sampai 15 juta USD atau sekitar 230 milar rupiah. Serta mampu menyerap 3500 tenaga kerja.
“Untuk penyerapan tenaga kerja, perusahaan kami setidaknya mampu menyerap 3500 pekerja. Total investasi harapannya bisa mencapai 14 hingga 15 juta USD,” tutupnya.
Sementara itu, Widoyono mengatakan bahwa pihaknya memang mengundang investor dalam skala besar. Tahun ini saja, ujar Widoyono, target investasi di Kota Semarang sebesar 24 triliun rupiah.
“Untuk mencapai itu kami lakukan fasilitasi dan pendampingan. Saat ini kami sedang menyiapkan regulasi, insentif apa yang bisa kami berikan untuk memudahkan para investor. Bisa saja berupa substitusi pajak retribusi, penambahan sarana dan prasarana atau akses komunikasi distribusi dan transportasi. Atau bisa juga insentif berupa bantuan komunikasi ke pemerintah provinsi hingga pusat,” jelasnya.
Selain itu, Widoyono mengatakan, pihaknya sedang membangun start up yang menginventarisasi semua lahan, pabrik, atau gudang-gudang yang ada di Kota Semarang yang akan dijual atau digunakan oleh investor.
“Jadi semuanya kita jadikan satu. Tujuannya untuk memudahkan layanan untuk para investor ketika mencari lahan,” tandasnya.
Widoyono menegaskan semua kemudahan layanan dipercepat karena hingga saat ini Pemkot Semarang baru mengantongi 6 triliun atau hanya sepertiga dari target investasi.
“Belum lagi penarikan investor baru sempat dilot selama satu bulan, sehingga dalam satu bulan itu tidak ada investor yang masuk,” ungkapnya.
Selain soal investasi triliunan, Widoyono mengatakan akan mengkolaborasikan setiap investasi yang masuk dengan UMKM.
“Yang tak bisa kami lupakan juga adalah kontribusi terhadap UMKM. Dari CDS sendiri suport apa yang bisa dilakukan untuk UMKM, lalu kebutuhannya apa juga yang bisa kami suport bagi CDS,” ujarnya.
“Harapan kami CDS bisa menggunakan bahan baku produksi dari UMKM lalu melibatkan UMKM pula dalam distribusi produknya. Nah agar seluruh komponen berkesinambungan, ini kita sedang mencari formatnya,” tutupnya. (*)