DEMAK – Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Demak, H. Siswanto, menyatakan kesiapannya untuk kembali memimpin partai berlambang pohon beringin tersebut selama lima tahun ke depan. Hal itu disampaikan usai mendapatkan mandat dari para pemilik hak suara dan organisasi sayap partai dalam musyawarah internal.
“Intinya saya ditugasi oleh teman-teman pemilik hak suara dan ormas sayap untuk memimpin lagi Golkar lima tahun yang datang. Jadi bukan karena ambisi pribadi, tapi ini tugas yang harus saya jalankan,” ujar Siswanto.
Ia menjelaskan, proses pemilihan di internal Golkar saat ini lebih mengedepankan tradisi musyawarah mufakat atau aklamasi. “Sekarang di Golkar sudah menjadi tradisi, kalau bisa aklamasi, dirembuk bareng, dimusyawarahkan bareng. Itu yang kita kedepankan,” imbuhnya.
Terkait arah politik ke depan, Siswanto menegaskan Golkar Demak akan bekerja maksimal di seluruh daerah pemilihan (dapil). “Kita tidak akan menyepelekan satu dapil pun. Semua akan kita perkuat dengan sumber daya yang ada, baik pengurus kecamatan, desa, maupun simpatisan,” tegasnya.
Menurutnya, kader di semua tingkatan akan mendapatkan dukungan penuh, termasuk dalam hal pembiayaan kegiatan partai. “Partai harus pintar mengelola dan menggunakan sumber daya yang ada. Kader juga perlu sering turun ke masyarakat, menjalin silaturahmi, termasuk dengan media,” ujarnya.
Siswanto menambahkan, Golkar Demak menargetkan kemenangan di seluruh kontestasi politik mendatang. “Targetnya jelas, kita harus menang di semua kontestasi. Suara kita sudah naik, tinggal ditambah lagi sedikit supaya makin kuat,” ucapnya optimistis.
Saat disinggung soal peluang kader Golkar untuk memimpin di tingkat daerah, termasuk dalam Pilkada Demak, Siswanto menjawab tegas. “Pasti. Banyak kader Golkar yang siap memimpin. Momentum kita nanti ada di DPD, dan Golkar selalu siap baik untuk mendukung maupun memimpin pemerintahan,” ungkapnya.
Ia menegaskan, Partai Golkar sejak dulu memiliki doktrin karya kekaryaan yang menempatkan partai sebagai bagian dari kekuatan pembangunan bangsa. “Golkar tidak biasa berada di luar pemerintahan. Kita bukan partai yang suka mengganggu, tapi partai yang berkarya dan berkontribusi,” tandasnya.(*)









