DEMAK – Perayaan Adeging Kasultanan Demak Bintoro yang berlangsung di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada Minggu (8/12), menjadi momen penting untuk mempererat silaturahmi antara warga Demak di perantauan sekaligus mempromosikan kekayaan budaya Kabupaten Demak. Acara ini dihadiri oleh Bupati Demak, dr. Hj. Eisti’anah, S.E., Sekretaris Daerah (Sekda) Demak, akademisi, tokoh masyarakat, serta warga Demak di perantauan, khususnya yang berdomisili di wilayah Jabodetabek.
Sekretaris Daerah Kabupaten Demak, Akhmad Sugiharto, S.T., M.T., mengungkapkan bahwa pertemuan rutin ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk mendapatkan saran dan masukan berharga dari warga perantauan demi kemajuan Demak. “Kami berharap acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga memberikan banyak ide dan masukan untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Demak,” jelasnya.
Bupati Demak juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh warga yang hadir dan turut memeriahkan acara. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya melestarikan tradisi dan budaya khas Demak sebagai warisan yang harus dijaga dan dilestarikan kepada generasi mendatang. “Kami menghadirkan seni barongan, tarian khas Demak, serta minuman tradisional jamu coro. Semoga ini dapat mengobati rasa rindu warga perantauan terhadap tradisi dan budaya Demak,” ujarnya. Eisti’anah berharap dengan persembahan budaya tersebut dapat menghidupkan kembali semangat dan kecintaan masyarakat terhadap akar budaya Demak.
Pada kesempatan yang sama juga terdapat pesan dari beberapa akademisi. Prof. Hanif Nur Kholis, M.Si., memberikan ucapan selamat atas kepemimpinan dr. Hj. Eisti’anah, S.E., sebagai Bupati Demak yang baru. Ia juga menekankan pentingnya identifikasi berbagai isu sosial, seperti tingkat putus sekolah, jumlah warga yang belum memiliki jaminan kesehatan, dan kasus stunting di Demak. Selain itu, ia mengusulkan pembentukan kluster pariwisata yang menghubungkan kawasan Tembiring, MAD (Masjid Agung Demak) dan Makam Sunan Kalijaga sebagai langkah strategis untuk meningkatkan potensi pariwisata.
Sementara itu, Dr. H. Noor Rohmat, S.H., M.Kn., menekankan pentingnya inventarisasi aset MAD untuk mendukung kesejahteraan masyarakat. Langkah ini dinilai krusial untuk memastikan pengelolaan aset yang transparan dan berdaya guna.
Selanjutnya, Perwakilan Paguyuban Warga Demak di Jabodetabek juga memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan acara yang dinilai lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Mereka juga berharap agar kegiatan serupa dapat terus ditingkatkan baik dalam skala maupun ragam kegiatannya di masa mendatang. “Kami berharap acara ini semakin besar dan kaya dengan berbagai program yang mendukung pelestarian budaya dan mendorong partisipasi masyarakat lebih luas,” ujar salah satu perwakilan. (Prokompim)