DEMAK – Banjir di Sayung memang sangat sulit diatasi, mengingat banjir di tempat ini tidak hanya berasal dari hujan, namun juga berasal dari rob. Mengatasi masalah ini Bupati Demak, Eisti’anah, memperkenalkan metode yang cukup efektif.
“Saat ini, kami menghadapi kendala karena air rob yang tinggi, yang membuat kami kesulitan membuang air ke muara,” ungkap Bupati Eisti’anah dalam kunjungannya ke Desa Loireng dan Sayung dimana beliau juga menyerahkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir, Minggu (24/3) sore.
Untuk mengatasi masalah ini, Bupati Eisti’anah telah mengirimkan dua pompa air besar yang akan ditempatkan di dekat pintu air. “Dua pompa ini akan bekerja menyedot air tanpa perlu membuka pintu air, yang jika dibuka, akan membiarkan lebih banyak air masuk,” jelasnya.
Eisti’anah, yang akrab disapa Eisti, menyampaikan permohonan maaf kepada warga Sayung karena pembagian fokus dalam penanganan banjir ke berbagai titik. “Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini, dan berharap dengan penerjunan dua pompa besar serta sejumlah pompa kecil, banjir di Desa Loireng dan Sayung dapat segera surut,” ucapnya.
Bupati optimis bahwa dengan langkah-langkah yang telah diambil, banjir akan surut dalam waktu dua hari. “Kami targetkan dua hari lagi airnya akan surut,” tutur Bupati Eisti’anah.
Pemantauan terakhir menunjukkan bahwa tingkat air di wilayah Sayung telah menurun secara signifikan, dari tinggi yang sebelumnya mencapai dada orang dewasa menjadi hanya semata kaki hingga 30-50 sentimeter. “Penurunan airnya drastis, dan ini merupakan kabar baik bagi kita semua,” tambahnya.
Banjir yang melanda 11 desa di Kecamatan Sayung telah menyebabkan 191 jiwa mengungsi. Namun, dengan langkah-langkah yang diambil oleh Bupati Eisti’anah, ada harapan yang kuat bahwa situasi akan segera membaik. (*)