Kegiatan yang berlangsung di Kecamatan Guntur ini dihadiri oleh Bupati yang didampingi Wakil Bupati Demak, para alim ulama, tokoh masyarakat, jajaran Forkopimcam, kepala desa se-Kecamatan Guntur, serta perwakilan dari organisasi keagamaan seperti MUI, PCNU, Fatayat NU, Muslimat NU, dan IPHI.
Dalam sambutannya, Bupati Eisti’anah menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya forum ini sebagai ajang mempererat silaturahmi sekaligus membangun komunikasi strategis antara tokoh agama dan pemerintah daerah.
“Idul Fitri ini menjadi momentum untuk saling memaafkan, mempererat tali persaudaraan, serta membangun tekad menjadi pribadi yang lebih baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bupati menegaskan bahwa ulama dan umaro memiliki peran yang sama penting dalam membentuk masyarakat yang harmonis dan religius.
“Ulama adalah tiangnya umat, dan umaro adalah tiangnya negara. Keduanya harus bersinergi untuk menjaga kerukunan serta mencegah perpecahan dan konflik sosial,” ujarnya.
Ia menambahkan, kolaborasi yang kuat antara ulama dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk menangkal paham radikal serta berbagai isu yang dapat mengancam persatuan umat. Forum semacam ini juga diharapkan menjadi ruang diskusi yang produktif untuk menyamakan langkah demi menciptakan masyarakat yang aman, damai, dan sejahtera.
Kegiatan FKUU ini dinilai penting karena membutuhkan keterlibatan aktif dari semua unsur, baik dari kalangan ulama, tokoh masyarakat, maupun aparat pemerintahan.
“Mari kita jadikan perbedaan sebagai rahmat, dan bersama-sama mewujudkan Kabupaten Demak yang damai, rukun, dan sejahtera,” tutup Bupati Eisti’anah.
Forum ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemaslahatan umat serta mendorong kemajuan Kabupaten Demak secara menyeluruh.(*)