DEMAK – Krisis kelangkaan minyak goreng terus berlanjut di Kabupaten Demak, kali ini minyak goreng curah menghilang dari pasaran sejak enam hari terakhir. Menghilangnya salah satu dari Sembilan bahan pokok tersebut terpantau di salah satu agen minyak goreng terbesar di Pasar Bintoro. Agen milik Arwani (40), tersebut pada Selasa (22/3) sore kemarin mengalami kekosongan. Bahkan menurut lelaki ini, kelangkaan minyak goreng curah sudah terjadi sejak enam hari lalu.
“Untuk minyak goreng curah sudah kosong sejak enam hari lalu. Dari distributor sudah tidak dikirim lagi,” ujar Arwani.
Menurut Arwani, kekosongan minyak goreng curah ini terjadi sejak pemerintah menarik Harga Eceran Tertinggi (HET) pada minyak goreng kemasann, dan diberlakukan untuk minyak goreng curah. Berkebalikan dengan minyak goreng kemasan yang justru muncul jor-joran di pasaran pasca HETnya dicabut pemerintah.
“Sebelumnya saya jual 15 ribu rupiah per liternya, sekarang ada subsidi pemerintah (HET) jadi 14 ribu rupiah, tapi malah jadi kosong,” imbuh Arwani.
Kelangkaan ini tentunya membuat kalang kabut para pedagang lainnya, salah seorang pedagang lain, Susanti (43), juga mengeluhkan hal yang sama. Wanita ini mengaku sudah menghubungi dan mendatangi semua distributor maupun agen yang ada, namun ketersediaan minyak goreng ini bagaikan hilang ditelan bumi.
“Biasanya pedagang Pasar Bintoro ambil di tempatnya pak Arwani, tapi disini juga kosong malah sudah 6 hari ini, tidak tahu harus nyari dimana lagi,” ujar Susanti.
Sebelumnya, pemerintah menggelar operasi minyak goreng murah di Pasar Bintoro Demak, dengan harga 14 ribu rupiah per liternya. Namun, operasi pasar tersebut ditujukan kepada para pedagang saja.
Hingga saat ini, pedagang maupun masyarakat diresahkan dengan “hilangnya” minyak goreng curah sejak diberlakukannya HET pada minyak goreng tersebut. (*)