BATANG, JATENGUPDATE.NET – Peningkatan sarana peribadatan sangat penting dalam upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya. Hal ini penting dilakukan agar masyarakat bisa melaksanakan ibadah secara optimal dan lebih khususk, apalagi kita sudah masuk ke bulan suci Ramadan tahun 1445 Hijriyah.
Tidak hanya tempat ibadah umat Islam, rumah ibadah agama lain juga perlu didukung agar tercipta toleransi antar umat beragama. Wakil Ketua DPRD Jateng, H Sukirman, SS meminta kepada pemda agar dapat mendukung peningkatan rumah ibadah masyarakat terutama yang ada di wilayah perdesaan.
Ia mengungkapkan, banyak dari masyarakat yang mengharapkan dukungan pemda untuk meningkatkan rumah ibadah baik itu masjid, gereja, dan lainnya, sehingga perlu untuk diperhatikan.
“Dalam setiap kali melaksanakan reses, kami sering kali menerima aspirasi terkait peningkatan rumah ibadah seperti contohnya di dapil Jateng XIII yang meliputi Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Batang dan Kota Pekalongan,” kata Sukirman SS.
Dikatakannya bahwa, di sana banyak desa yang memiliki rumah ibadah kurang bahkan tidak layak digunakan lagi, dan untuk melakukan peningkatan setiap desa tidak memiliki anggaran memadai. “Untuk melalukan rehab masyarakat kebanyakannya mengumpulkan dana pribadi atau meminta bantuan kepada pihak-pihak terkait, tapi itu juga sering kali tidak mencukupi,” ujarnya.
Sukiman berharap, dukungan pemda bisa diberikan dan aspirasi masyarakat supaya direalisasi untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam setiap melaksanakan ibadah.
“Wajib bagi pemerintah memperhatikan aspirasi masyarakat ini, karena itu salah satu untuk mendukung masyarakat dalam memperkuat iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui ibadah yang dilakukan,” imbuhnya.
Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, sendiri selalu memperhatikan sarana dan prasarana peribadatan. Tidak hanya itu saja Pemkab Batang juga selalu menjaga kerukunan umat beragama. Bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menggelar doa bersama untuk mengajak masyarakat menjaga kerukunan dan persatuan.
“Kami berharap masyarakat jangan terpengaruh hal-hal yang bisa memecah belah kerukunan pada tahapan Pemilu 2024. Kita serahkan dan percayakan saja pada penyelenggara pemilu,” kata Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang. Menurut dia, proses Pemilu 2024 sudah berlangsung dengan baik berkat adanya doa dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam menjaga kondisi daerah agar tetap aman.
Tahapan pencoblosan pemilihan umum, kata dia, telah selesai pada 14 Februari 2024 namun masih ada tahapan selanjutnya yaitu proses penetapan caleg terpilih. “Rekapitulasi penghitungan surat suara pemilu tingkat kabupaten itu, selanjutnya hasil rekapitulasi akan diserahkan ke KPU pusat,” katanya.
Lani Dwi Rejeki mengatakan adanya isu kecurangan pemilu yang berkembang di masyarakat yang dituduhkan pada beberapa pihak hanya berita bohong yang bertujuan untuk memecah belah saja agar kondisi daerah menjadi tegang. “Kami berharap masyarakat bisa tetap menjaga keamanan. Siapapun pemenangnya semoga bisa membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan maju,” katanya.
Kepala Kepolisian Resor Batang AKBP Nur Cahyo Prasetya mengatakan bahwa proses Pemilu 2024 sudah berlangsung lancar dan aman. “Selama proses Pemilu 2024 tidak ada gejolak yang menonjol sehingga hal itu menjadikan wilayah tetap aman dan tentram. Oleh karena itu, kami mengapresiasi adanya doa lintas agama supaya proses rekapitulasi surat suara tingkat kabupaten berlangsung lancar dan aman,” katanya. (ida/anf/adv)