SEMARANG – Hingga kini Politeknik Bumi Akpelni telah meluluskan sebanyak 8.665 wisudawan, yang terdiri dari 3.224 orang dari program studi Nautika, 3.171 orang dari prodi Teknika, 2.713 lulusan dari prodi Ketatalaksanaan Niaga dan Kepelabuhan, serta 17 lulusan dari program Transportasi Laut jenjang Sarjana Terapan. Demikian diungkapkan Direktur Politeknik Bumi Akpelni Capt Cahya Fajar Budi Hartanto M.Mar, M.Si, kepada wartawan usai Wisuda Perwira Remaja Pelayaran Niaga, Program Diploma Tiga ke-48 dan Sarjana Terapan ke-2, yang dilaksanakan di Hotel Patra Jasa Semarang, Rabu 10 Mei 2023.
Dalam wisuda kali ini diikuti 425 wisudawan, yang terdiri dari lulusan program studi (prodi) Nautika 202 wisudawan, prodi Teknika 212 wisudawan, prodi Ketatalaksanaan Niaga dan Kepelabuhan 4 wisudawan, serta prodi Transportasi Laut 7 wisudawan.
Menurutnya seluruh wisudawan tersebut telah mendapatkan penomoran ijazah nasional dengan mengikuti kaidah ketentuan yang berlaku.
“Total dari 425 wisudawan, jumlah peserta yang mengikuti wisuda secara offline sebanyak 302 wisudawan, sementara yang mengikuti secara daring atau online sebanyak 123,” ujarnya.
Ditegaskan Capt Cahya bahwa lulusan Politeknik Bumi Akpelni telah diterima bekerja secara luas, tidak hanya di Indonesia namun juga di kancah internasional.
“Di wisuda kali ini, ada dua wisudawan yang tidak hadir karena sudah berada di dunia kerja. Jadi ini, menjadi salah satu bukti bahwa lulusan kita memiliki kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja. Kebutuhan tenaga SDM di bidang kemaritiman masih sangat besar, dan Politeknik Bumi Akpelni siap memasok SDM yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri,” jelasnya lebih lanjut.
Perlu diketahui bahwa 70 persen lulusan Politeknik Bumi Akpelni diterima bekerja di bidang kemaritiman di dalam negeri, sedangkan 30 persen lainnya berkarir di luar negeri.
“Jumlah lulusan kita yang diterima bekerja di luar negeri juga semakin meningkat. Jika dibandingkan dua atau tiga tahun lalu, masih dikisaran angka 13-14 persen. Peningkatan permintaan ini karena kita terus berusaha menghasilkan lulusan, dengan kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri saat ini,” terangnya.
Menurutnya, selain dibekali dengan kemampuan hard skill yang dibutuhkan dunia industri, khususnya di bidang kemaritiman, para lulusan Politeknik Bumi Akpelni juga dibekali dengan kompetensi soft skill, salah satunya kemampuan bahasa inggris.
“Kalau mau bersaing di tingkat global, maka kemampuan bahasa internasional yakni bahasa Inggris menjadi wajib untuk dikuasai. Ini kita dorong dengan hadirnya lab bahasa Inggris, sebagai sarana prasana kampus, untuk menunjang kompetensi lulusan,” ungkapnya.
Hal tersebut juga didukung dengan sarana prasana yang ada di kampus, untuk meningkatkan hardskill kompetensi lulusan Politeknik Bumi Akpelni, khususnya dalam perkembangan teknologi yang diterapkan di dunia kerja.
“Untuk itu, dengan hadirnya industri di perguruan tinggi, makanya ada istilah dosen praktisi dan seterusnya dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Harapannya para wisudawan yang hari ini lulus, juga bisa terus meng-upgrade dirinya karena wisuda bukan akhir dari segalanya. Harapannya, bekal dasar yang kami berikan di kampus bisa mereka kembangkan terus dalam menghadapi perubahan teknologi terutama di bidang kemaritiman,” terang Capt Cahya.
Selain itu sejumlah sarana prasana berupa laboratorium praktek juga terus ditambah oleh Politeknik Bumi Akpelni, terbaru berupa cargo handling simulator.
“Lab ini kita hadirkan, berangkat dari informasi jika kemampuan lulusan untuk melakukan storage atau penataan muatan di atas kapal itu, masih kurang. Banyak yang berpikir bahwa tanggung jawab tersebut, tidak diambil oleh SDM yang baru lulus, jadi nanti dia biar belajar dulu di kapal, namun ternyata anggapan tersebut salah,” ungkapnya.
Kompetensi penataan muatan di atas kapal tersebut, rupanya harus disiapkan sejak awal, sehingga taruna sudah memiliki kompetensi dari tingkat dasar hingga top career.
“Kami kerjasama dengan Institut Teknologi Surabaya (ITS) dalam pemasangan cargo handling simulator ini, jadi nantinya para taruna Politeknik Bumi Akpelni bisa belajar mulai dari melakukan penataan rencana muatan dan lain-lainnya. Jadi nanti kami punya beberapa model kapal untuk simulasi, mulai dari kapal tanker, roro hingga kontainer,” lanjutnya lebih jauh.
Ditegaskan, jika teknologi yang diterapkan di cargo handling simulator tersebut, sudah seperti alat aslinya, termasuk istilah-istilah yang ada di lapangan.
“Teknologinya persis sesuai dengan yang digunakan di berbagai perusahaan, termasuk sejumlah perusahaan di Indonesia, sudah menggunakan alat ini dalam aktivitas pekerjaan mereka,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Capt Cahya juga menyebutkan jika wisuda Politeknik Bumi Akpelni periode ini, menjadi yang terakhir dari strata D3, seiring dengan perubahan kurikulum menjadi Sarjana Terapan.
“Kementerian sudah memberikan SK kepada kita, untuk perubahan atau peningkatan dari yang tadinya D3 menjadi Sarjana Terapan, sehingga pada wisuda berikutnya, kita akan melulusan Sarjana Terapan, termasuk perubahan nama prodi. Contohnya dari prodi Nautika menjadi prodi Teknologi Rekayasa Operasi Kapal, kemudian Teknika menjadi prodi Teknologi Rekayasa Permesinan Kapal, serta yang sudah ada saat ini prodi Transportasi Laut. Sedangkan prodi Ketatalaksanaan Niaga dan Kepelabuhan masih berjenjang D3, sesuai dengan legal formal yang ada,” pungkasnya.
Turut hadir dalam Wisuda Perwira Remaja Pelayaran Niaga, Program Diploma Tiga ke-48 dan Sarjana Terapan ke-2 Politeknik Bumi Akpelni yakni Kepala LLDikti Wilayah VI Jateng Bhimo Widyo Andoko, SH, MH yang bertindak selaku Inspektur Upacara Wisuda, Ketua Dewan Pembina Yayasan Wiyata Dharma H. Soenarto, para orang tua wisudawan dan tamu undangan lainnya. (*)