DEMAK – Ulama dan umaro memiliki peran yang sangat penting dalam membimbing dan memimpin masyarakat.
Keduanya merupakan pilar utama dalam menjaga keberlangsungan ajaran agama, moralitas, dan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi bangunan masyarakat yang Beradab. Hal inilah yang disampaikan Wakil Bupati Demak KH Ali Makhsun MSI saat membuka kegiatan Forum Komunikasi Ulama dan Umaro’ Kecamatan Mranggen dengan tema “Membangun Sinergitas Ulama Umaro Untuk Mewujudkan Demak Bermartabat, Maju dan Sejahtera” di Aula kecamatan Mranggen (28/3).
“Melalui sinergi antara ulama dan umaro, kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kemajuan. Sinergi ini memungkinkan kita untuk menggabungkan kearifan spiritual dan keilmuan dengan kemampuan administratif dan kebijakan yang tepat,” tutur Wabup.
” Dengan demikian, kita dapat membangun Kabupaten Demak yang bermartabat, maju, dan sejahtera. Mudah-mudahan melalui forum ini dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan tokoh agama dalam memajukan Kabupaten Demak pada umumnya, dan Kecamatan Mranggen pada khususnya,” tambah Wabup kemudian.
Untuk itu, Wabup mengajak semua pihak yang hadir hari ini untuk bersatu dalam semangat kebersamaan, saling mendukung, dan berkolaborasi dalam upaya memajukan Demak.
” Mari kita tinggalkan perbedaan-perbedaan yang tidak produktif, dan fokus pada tujuan bersama untuk kebaikan masyarakat,” terangnya.
Lebih lanjut Wabup mengatakan bahwa saat ini, mereka tengah memasuki fase pemulihan pasca banjir. Dan ini adalah saat yang penuh tantangan, namun juga penuh harapan. Pemulihan bukanlah proses yang mudah, namun dengan tekad dan kerja keras, kita pasti bisa melewatinya.
Sejak awal musibah ini melanda, tim penanganan darurat telah bekerja keras untuk memberikan bantuan kepada korban banjir, mulai dari evakuasi, pendistribusian bantuan makanan dan pakaian, hingga penanganan kesehatan dan sanitasi.
Meski demikian penanganan pasca banjir tidak hanya berhenti di situ. Pemda juga telah merancang program pemulihan jangka panjang untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir memulihkan kehidupan mereka.
“Ini meliputi pembangunan kembali infrastruktur yang rusak, rehabilitasi mata pencaharian masyarakat, serta program psikososial untuk membantu mengatasi trauma pasca bencana,” pungkasnya. (*)