DEMAK – Sebanyak 10 kecamatan dan 72 desa di Demak terendam banjir tahap kedua yang mulai melanda sejak 13 Maret lalu. Hal ini disebabkan intensitas hujan yang tinggi di wilayah Jawa Tengah bagian utara hingga mengakibatkan peningkatan debit air dari hulu menuju hilir. Akibatnya empat tanggul sungai besar dilaporkan jebol diantaranya adalah tanggul Sungai Dombo Desa Menur Kecamatan Mijen, tanggul Sungai Wulan di Dukuh Menawan Desa Merak Kecamatan Dempet, tanggul Sungai Wulan di Dukuh Luwuk Desa Sidomulyo Kecamatan Dempet, dan tanggul Sungai Jeratun Desa Tambirejo Kecamatan Gajah.
Kepala BPBD Kabupaten Demak Agus LP menjelaskan akibat banjir ini ada sekitar 74.237 warga yang terdampak dan sebanyak 4.244 warga harus mengungsi. Selain itu 2318 hektar sawah juga terendam banjir, termasuk juga 73 tempat ibdah, 11 fasilitas kesehatan, 39 sarana Pendidikan, dan 11 kantor pemerintahan.
“Ada 10 kecamatan yang terdampak diantaranya adalah Kecamatan Mranggen, Karanganyar, Karangawen, Sayung, Guntur, Demak, Wonosalam, Dempet, Karangtengah, dan Gajah, yang meliputi 72 desa terdampak di dalamnya,” jelas Agus.
“Korban banjir sebagian yang sudah dievakuasi ke tempat pengungsian ada di Balai Desa Brumbung Mranggen, Ponpes Kanzus Sholawat Sunan Glagah Wangi Desa Waru Mranggen, Mushola Timur Ponpes Kanzus Sholawat Sunan Glagah Wangi Desa Waru Mranggen, rumah warga di Desa Waru, Mushola sebelah barat Desa Waru, Masjid Al-Busyro Karanganyar, Balai Desa Perampelan Sayung, Balai Desa Kuripan Karangawen,” terang Agus kemudian.
Selain itu lokasi pengungsian juga tersebar di beberapa wilayah lainnya seperti lokasi pengungsian Desa Sarirejo Guntur, Desa Temuroso Guntur, Desa Sidokumpul Guntur, Desa Bumiharjo Guntur, Balai Desa Kalianyar Wonosalam, Madin Desa Kalianyar Wonosalam, rumah warga di RT 03 RW 03 Desa Kalianyar Wonosalam, rumah warga di RW 02 Desa Kalianyar Wonosalam, rumah warga di RW 03 Desa Kalianyar Wonosalam, rumah warga di RW 04 Desa Kalianyar Wonosalam.
Bupati Demak, dr Eisti’anah, dalam kesempatan terpisah menjelaskan bahwa pengerjaan peninggian dan penebalan tanggul sudah dilakukan beberapa hari belakangan, namun karena debit sungai wulan dan bendung kelambu juga begitu tinggi maka air masih merembes. Bahkan didaparkan informasi akan ada tambahan air.
“Kami sudah berkoordinasi dengan BBWS akan diturunkan alat berat di Tanggul Norowito, baik milik Pemkab Demak maupun BBWS yang mana akan bekerja 24 nonstop agar tanggul sepanjang 80 m bekas jebol tempo lalu tersebut dapat tertutup kuat,” pungkasnya. (*)