SEMARANG – Kiprah bidan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak tidak perlu diragukan lagi. Melalui semua aspek pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, klinik swasta hingga Praktek Mandiri Bidan .peran bidan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat khususnya ibu dan anak.
Saat ini ada satu lagi peran bidan yang juga sangat penting yakni menjadi ujung tombak dalam penanganan kasus stunting. Apalagi kasus stunting di Kota Semarang masih cukup banyak diangka sekitar kurang lebih 1278 (1.52%) yang harus ditangani.
Untuk itu Ketua IBI Kota Semarang Dr. Istirochah, S.SiT., BD. M.Kes mengajak seluruh anggotanya dimana pun bertugas untuk kibarkan semangat dan orientasi pada pelayanan yang berkualitas, jalankan profesi dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab bersama dengan stakeholder dan profesional lain untuk mengatasi masalah stunting. Hal ini disampaikan Istirochah usai melaksanakan bhakti sosial dalam rangka HUT IBI ke 72 yang berlangsung di RW 5 Kelurahan Karangayu Kecamatan Semarang Barat.
Menurut Istirochah, bhakti sosial ini merupakan langkah nyata IBI dalam mengatasi stunting di Kota Semarang. “Tidak hanya membantu tambahan makanan bagi anak balita, tapi juga mengedukasi pentingnya kesehatan untuk balita,” katanya.
Sebenarnya untuk mengatasi stunting tidak cukup dengan memberikan makanan tambahan penuh gizi,, namun harus dilakukan sejak calon pengantin. Mereka, lanjut Istirochah harus diedukasi tentang pentingnya kesehatan reproduksi termasuk kesiapan menghadapi kehamilan.
“Calon pengantin ini harus sadar betul bahwa 1000 hari pertama kehidupan anak merupakan hal yang sangat penting, perlu diketahui, juga bahwa peran ayah juga sangat penting, kepedulian calon ayah harus diperhatikan, sehingga akan lahir anak yang memang dikehendaki bersama,” ujarnya.
Bersama stakeholder berkolaborasi dan bersinergi , para bidan bertugas memberikan pendampingan edukasi terus menerus kepada para remaja, calon pengantin, ibu hamil, hingga masa persalinan maupun masa nifas ,ASI sampai immunisasi bayi “Pendampingan ini dilakukan terus menerus dalam upaya menurunkan stunting,” katanya.
Selain itu pihaknya juga memberikan sosialisasi di sekolah terkait pencegahan anemia dengan memberikan obat tambah darah tiap seminggu sekali. Melalui kegiatan ini maka sudah disiapkan generasi muda yang sehat dan kuat sebelum mereka tumbuh dewasa.
Menurutnya, para bidan dibawah naungan IBI Kota Semarang terbukti menjadi tangan panjang Dinas Kesehatan Kota Semarang, puskemas maupun rumah sakit dalam mengatasi stunting serta menurunkan angka kematian ibu dan anak.
“IBI selalu mendukung program pemerintah di bidang kesehatan, utamanya dalam menangani stunting,”sebagai prioritas katanya. Istirochah menambahkan, pada HUT IBI di Kelurahan Karangayu ini, ada puluhan anak yang mendapatkan bantuan dari IBI.
Lurah Karangayu Nur Khasanah, SH, MH menyampaikan terima kasih pada IBI Kota Semarang yang membantu warganya. “Kami sampaikan terima kasih pada IBI Kota Searang yang telah membantu warga kami, khususnya anak-anak balita,” katanya.
Dikatakan, penanganan stunting di Kelurahan Karangayu terus dilakukan dengan dukungan semua pihak. “Semoga ini semua membawa manfaat bagi balita kami dan bisa mengurangi angka stunting di Karangayu ini. Kami minta pantauan dan bimbingannya,” katanya.
Dia menyampaikan, peran IBI sangat besar dalam menurunkan stunting. Saat ini di Karangayu ada lima balita stunting. Dari lima anak itu, dua karena faktor bawaan lahir, sehingga ada 3 yang harus ditangani bersama.
Ke depan pihaknya optimis, stunting bisa ditangani. “Kita targetkan zero stunting. Peran IBI luar biasa,” katanya. Dia mengatakan, kasus stunting menjadi prioritas. Stunting telah menjadi perhatian nasional dan para kepala daerah. (*)