LANCAR : Metode pembayaran Qris yang diinisiasi oleh BRI mampu mengangkat omset UKM di Kota Semarang.
SEMARANG – Neni Rata awalnya khawatir ketika harus menggunakan Qris BRI saat menjalankan usahanya. Neni merupakan pelaku UMKM asal Mijen, Kota Semarang yang menjual Gula Aren.
“Dulu ketika ditawari menggunakan Qris ada kekhawatiran kalau pembayarannya tunda. Ternyata tidak, discan sekarang langsung masuk rekening. Kecuali kalau transaksi jam 11 malam, masuk ke rekeningnya besoknya jam 6 pagi. Setelah pakai ternyata mudah dan praktis,” ujar Neni yang ditemui di pembukaan Pesta Rakyat Simpedes BRI, di Stadion Diponegoro, Kota Semarang Jumat (19/08/2022).
Neni bercerita telah menjadi nasabah BRI sejak 14 tahun silam. Bantuan pinjaman KUR yang ia dapat sejak 11 tahun terakhir membantu mengembangkan usahanya.
“Awalnya pinjaman saya sedikit, awal saya pinjam 11 tahun yang lalu 5 juta trus sekarang naik menjadi 50 juta sudah berjalan 3 tahun. Angsuran saya Rp 1,5 jutaan. Tidak memberatkan saya,” imbuhnya.
Neni merupakan satu dari ratusan pelaku umkm yang dilibatkan BRI dalam acara Pesta Rakyat Simpedes. Total ada 200 UMKM yang diajak bergabung diacara tersebut.
Regional CEO BRI Kanwil Semarang Handaru Sakti, menjelaskan penggunaan Qris dapat memberikan efisiensi dalam pembayaran karena dirasa aman. Ia pun menargetkan 1552 pasar se Jateng dapat menggunaan system pembayaran elektronik itu.
“Sekarang kita telah sebar 130 ribu Qris di pasar, dengan aktifasi baru mencapai 25 persen. Namun dari nilai tersebut saya optimis dapat menyetak transaksi mencapai Rp 55 miliar,’ tegasnya.
Handaru menegaskan untuk mencapai target yang diusung berbagai cara dilakukan untuk lebih membumikan Qris dikalangan pedagang dan masyarakat umum. Hal itu tak lepas dari upaya preventif BRI mencegah adanya pedagang yang menerima uang palsu. Karena dengan Qris sudah tidak ada lagi transaksi tunai.
“Kita sosialisasikan dan tingkatkan terus penggunaan Qris, lewat stimulus undian motor bagi pedagang yang paling banyak transaksi Qrisnya. Bagi masyarakat/pembeli yakni dengan pembelian Rp 100 ribu dapat kupon belanja sembako senilai Rp, 20 ribu dengan harga seribu rupiah. Apalagi sekarang Qris transaksinya langsung tidak delay,” tegasnya
Terkait pelaksanaan Pesta Rakyat Simpedes, Handaru menyebutkan kota semarang menjadi kota ke empat yang dipilih di Provinsi Jawa Tengah dalam menyelenggarakan acara tersebut. Adapun mereka yang ikut tidak dipungut biaya, serta akan diikutkan dalam kegiatan pelatihan UMKM.
“Secara rutin kita laksanakan, di Jateng ada 4 kotadiantaranya Kota Semarang, Tegal dan Kabupaten Pati. Dalam melibatkan UMKM tidak hanya dari binaan BRI saja, melainkan juga dari instansi lain. Tujuannya agar dapat menambah wawasan pelaku UMKM terutama soal pengelolaan uang,” katanya. (*)