DEMAK – Memperingati hari ibu ke 95, Pemkab Demak kemarin (14/12) mengadakan fashion show dengan tema baju adat di pendopo. Bupati Demak Eistianah bersama Sekda Akhmad Sugiharto yang membuka langsung kegiatan tersebut mengatakan, bahwa bahwa baju adat merupakan warisan budaya bangsa yang harus dilestarikan dan dikembangkan. Tidak hanya sekadar kain, tetapi ia menyimpan cerita, makna, dan identitas dari berbagai daerah di tanah air kita.
Kabupaten Demak menurut bupati memiliki produk batik unggulan yang khas dengan kearifan lokal, seperti motif Jambu, Belimbing, Biota laut, Flora, Masjid Agung Demak, Pintu Bledek dan masih banyak lagi motif lainnya.
“Mengingat besarnya potensi ekonomi dari industri batik, saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Demak, untuk dapat mencintai budaya sendiri, dengan demikian akan muncul rasa handarbeni (rasa memiliki), dan akhirnya nguri-uri (melestarikan),” ujarnya.
Bupati juga mengajak untuk menjadikan momen tersebut untuk memperkuat kebersamaan dan memupuk semangat cinta budaya lokal. Semoga tidak hanya menjadi wahana apresiasi seni, tetapi juga menjadi titik awal untuk menarik minat masyarakat dalam menggunakan dan mempromosikan batik adat Demak. Semoga semakin dikenal hingga ke luar daerah sehingga berdampak positif pada peningkatan perekonomian masyarakat.
“Perlu saya tekankan bahwa lomba ini bukan hanya sekedar ajang untuk berlenggak lenggok saja, namun juga menjadi menjadi panggung untuk memamerkan keindahan estetika baju adat Demak, dan batik Demak,” imbau bupati.
“Kita tentunya berharap selepas kegiatan ini, masyarakat dapat lebih mengenal batik khas Demak-an sekaligus menjadi sarana untuk mempromosikan Batik Demak agar lebih dikenal dan diminati oleh kalangan yang lebih luas,” pungkasnya. (*)