SEMARANG – Kesadaran masyarakat muslim di Kota Semarang dalam menunaikan zakat sungguh luar biasa. Khususnya zakat fitrah yang ditunaikan sebelum Hari Raya Idul Fitri tiba. Namun perlu diingat bahwa zakat tidak hanya zakat fitrah saja, namun juga ada zakat mal, zakat profesi dan lain sebagainya yang juga perlu ditunaikan.
Untuk itu DPRD Kota Semarang terus mendorong agar Pemkot melalui Baznas Kota Semarang melakukan sosialisasi pentingnya berzakat. Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Semarang H. Muhammad Afif saat ditemui usai dialog interaktif DPRD Kota Semarang di studio TVKU Jalan Nakula Semarang.
Menurut Afif perintah zakat itu dalam Al Quran dibarengkan dengan perintah sholat. “Hal ini menunjukan betapa pentingnya perintah zakat, jadi kalau ditinggalkan, konsekuensinya berat, zakat itu tidak hanya beribadah yang berhubungan dengan Allah SWT saja, tapi juga berhubungan langsung dengan kemanusiaan,” katanya.
Untuk menunaikan zakat merupakan kewajiban seorang muslim. Kalau zakat fitrah, menurut Afif tidak perlu diragukan lagi. Namun untuk zakat mal, kesadaran berakat perlu ditingkatkan lagi. “Potensi zakat mal warga Semarang bisa mencapai Rp 150 miliar, ini angka yang cukup besar untuk memberdayakan umat,” ujar Afif.
Dengan berzakat, lanjut Afif banyak manfaat yang didapat. Salah satunya adalah membersihkan harta kita. “Banyak manfaat yang didapat dari berzakat, jangan takut miskin dengan berzakat,” ujar wakil rakyat dari PKS Kota Semarang ini. Terkait dengan pemberdayaan umat, pihaknya mengapresiasikan Baznas Kota Semarang.
Sebagai lembaga amil zakat, Baznas telah mampu membantu umat dengan dana zakat yang diperoleh. Pihaknya juga mempersilahkan warga Semarang untuk menunaikan kewajiban zakat melalui lembaga amil zakat yang ada, baik Banzas atau Lazis yang lain karena sama-sama digunakan untuk kemajuan umat secara umum.
Sementara itu Kabid Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Kota Semarang Hj. Cholidah Hanum menambahkan pihak terus mendorong agar kesadaran masyarakat dan berzakat terus ditingkakan. Salah satunya dengan bekerja sama dengan Lazis melakukan sosialisasi penting zakat ke masyarakat luas.
“Kami aktif melakukan sosialisasi agar kesadaran berzakat terus tumbuh dan berkembang,” katanya. Hal yang sama juga disampaikan Ketua Baznas Kota Semarang Arnaz Agung Andraasmara. Menurutnya saat ini perlu ada inovasi dalam melakukan pendekatan dan sosialisasi berzakat. Hal ini tidak lepas dari potensi anak muda yang sekarang terjun ke dunia bisnis.
“Saat ini anak usia 21-22 tahuna sudah banyak yang punya usaha, sudah punya penghasilan, kita dekati, beri pemahaman betapa pentingnya berzakat,” katanya. Dengan langkah ini diharapkan kesadaran berzakat bisa semakin meningkat. (*)