DEMAK– Kesbangpol Kabupaten Demak menggelar Forum Group Discussion (FGD) yang dihadiri Kepala Kesbangpol, Kendarsih Iriani, SH. MH., Asisten Taufik Rifai, dan sejumlah narasumber, termasuk AKP Winardi SH. MH., Kasatreskrim Polres Demak, dan Dr. H. Taufikur Rahman SAG. MSi. dari Kementerian Agama. FGD ini menyoroti peran Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), pentingnya literasi digital, serta upaya menjaga kondusivitas wilayah.
Ormas Sebagai Sarana Penyaluran Aspirasi
Dalam diskusi tersebut, Kendarsih Iriani menekankan bahwa Ormas menjadi wadah masyarakat untuk menyampaikan pendapat secara lisan maupun tulisan. Sesuai Undang-Undang, Ormas diharapkan memberikan kontribusi nyata demi tercapainya tujuan negara. Saat ini, terdapat 98 Ormas aktif di Demak dengan tingkat partisipasi yang tinggi. Kendarsih mengapresiasi peran Ormas yang turut menjaga kondusivitas selama pelaksanaan Pilkada.
Ia juga mengingatkan pentingnya pelaporan Ormas kepada pemerintah melalui Kesbangpol agar dapat tumbuh secara mandiri dan tetap sesuai aturan. “Sinergi dan kerjasama antara Ormas dan pemerintah daerah menjadi kunci menciptakan Demak yang damai dan lebih baik di masa depan,” ujarnya.
Bahaya Media Sosial dan Literasi Digital
AKP Winardi SH. MH. menyoroti bahaya penggunaan media sosial tanpa batas. “Jarimu adalah harimaumu,” tegasnya. Banyak kasus hukum terjadi akibat perilaku bermedia sosial yang tidak bijak, seperti penyebaran hoaks dan pelanggaran privasi. Ia mengingatkan masyarakat untuk lebih cerdas memilah informasi serta menjaga harkat dan martabat orang lain.
Fenomena judi online juga menjadi perhatian. Winardi mengimbau orang tua untuk tidak memberikan uang jajan berlebih kepada anak-anak karena hal ini bisa memicu kebiasaan buruk. “Jangan sampai anak-anak kita terpengaruh judi online yang kini marak di media sosial,” tambahnya.
Menjaga Harmoni dan Membangun Masa Depan
Dr. Taufikur Rahman mengungkapkan, berdasarkan survei Pew Research Center, 98% masyarakat Indonesia dikenal religius. Sikap religius ini menjadi modal penting untuk menjaga harmoni dan kebersamaan. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling mengingatkan, sehingga peristiwa kelam seperti tahun 1998 tidak terulang.
Melalui diskusi ini, diharapkan masyarakat Demak dapat terus menjaga kondusivitas wilayah, menjadi pengguna media sosial yang bijak, dan berkontribusi dalam membangun bangsa. Dengan kerjasama dan sinergi, Demak dapat menjadi wilayah yang lebih baik dan harmonis di masa depan. (*)