Namun, daya tarik utama tetap berada pada kehadiran Prajurit 40-an. Mereka tampil gagah dengan busana adat prajurit Kesultanan Demak, lengkap dengan atribut militer tradisional. Total sebanyak 40 personel dikerahkan dalam barisan ini, membentuk formasi tertib dan berjalan serempak dari Pendopo Kabupaten menuju Komplek Makam Sunan Kalijaga.
Rute kirab melintasi sejumlah titik strategis, yakni Pendopo Kabupaten Demak, Alun-Alun, depan Pasar Bintoro, Jalan Sunan Kalijaga, Jalan Raden Sahid, dan berakhir di komplek makam. Sepanjang perjalanan, masyarakat tampak antusias mengabadikan momen langka ini.
Untuk menjaga kelancaran dan keamanan prosesi, barisan Pramuka untuk membentuk pagar betis di sepanjang rute kirab. Mereka turut berperan aktif memastikan iring-iringan berjalan tertib dan kondusif.
Tak hanya itu, Grebeg Besar Demak 2025 juga mencatatkan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai peserta berbaju prajurit terbanyak yakni berjumlah Prajurit 594 yang terbagi menjadi Prajurit Pati Unus, Soreang Pati, Pandanarum, Karebet Bintoro, dan Sawonggali. Busana mereka memberikan warna tersendiri dalam grebeg besar tahun ini dan memperkaya nuansa visual dan historis perayaan.
Kegiatan tahunan ini tidak hanya menjadi warisan budaya yang terus hidup, tetapi juga menjadi wahana edukasi bagi generasi muda untuk mengenal nilai-nilai perjuangan, keagamaan, dan nasionalisme yang berakar dari sejarah panjang Kesultanan Demak. (*)