DEMAK – Pemerintah Kabupaten Demak melalui Dinas Kesehatan Daerah resmi meluncurkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang bertempat di Puskesmas Kebonagung pada Senin, 17 Februari 2025. Acara yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Demak, Akhmad Sugiharto, S.T., M.T., ini menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Demak dalam meningkatkan akses layanan kesehatan berkualitas sekaligus memperkuat kedekatan dengan masyarakat.
Kepala Puskesmas Kebonagung, Arief Setiawan, menjelaskan bahwa PKG merupakan implementasi dari Asta Cipta Presiden RI Prabowo Subianto untuk mewujudkan pemerataan layanan kesehatan. Program yang telah berjalan sejak 1 Februari 2025 ini menyasar 41 ribu jiwa dari segala kelompok usia di wilayah Kebonagung. Meski capaian partisipasi awal masih 18%, Arief optimis angka ini akan meningkat berkat sinergi antarinstansi dan sosialisasi yang masif.
“Sebagai institusi yang berdiri sejak 3 Februari 1982, Puskesmas Kebonagung berkomitmen menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan. Melalui PKG, kami memastikan seluruh masyarakat, tanpa terkecuali, dapat mengakses pemeriksaan dini secara gratis,” tegas Arief.
Sekda Akhmad Sugiharto menekankan bahwa kesehatan adalah fondasi utama pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing. “Program ini bukan sekadar layanan medis, tetapi bukti nyata komitmen kita untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pencegahan melalui identifikasi faktor risiko harus menjadi prioritas agar penyakit tidak berkembang menjadi parah,” ujarnya.
Sekda juga mengajak seluruh tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan terbaik dengan mengedepankan keramahan dan keikhlasan. “Utamakan kualitas layanan dan kedekatan emosional dengan masyarakat. Jadikan PKG sebagai momen membangun kepercayaan dan kebahagiaan bagi mereka yang membutuhkan,” pesannya.
Dirinya juga menghimbau masyarakat agar aktif memeriksakan kesehatan. “Jangan ragu datang ke Puskesmas. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Mari bersama-sama wujudkan Demak yang sehat dan berdaya saing,” ajaknya.
Sugiharto menegaskan bahwa PKG tidak boleh berhenti pada kegiatan seremonial. “Ini harus menjadi awal transformasi sistem layanan kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan. Sosialisasi intensif ke seluruh lapisan masyarakat, termasuk di pelosok, wajib dilakukan agar tidak ada yang tertinggal,” tegasnya.(*)