DEMAK – Tradisi Syawalan dan Sedekah Laut kembali semarak di Desa Bungo, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak. Kegiatan ini rutin digelar setiap tahun pada momen lebaran ketupat, tepatnya di hari ketujuh setelah Idul Fitri atau dikenal masyarakat setempat sebagai “bakda Syawal”. Tradisi ini merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang terus dijaga masyarakat pesisir sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rezeki, keselamatan, dan hasil laut yang melimpah.
Acara dimulai dengan berbagai pentas seni budaya dan doa bersama warga. Puncak tradisi ditandai dengan prosesi larungan sesaji yang terdiri dari kepala kambing, jajan pasar, kelapa muda, bubur, dan aneka makanan khas Lebaran. Sesaji tersebut dilarung ke tengah laut sejauh kurang lebih 5 kilometer menggunakan perahu. Uniknya, perahu dan perlengkapan larungan dihias penuh warna sehingga menarik perhatian warga dan pengunjung.
Sebelum pelarungan, pemuka agama memimpin doa, manaqiban, dan pengajian di atas perahu. Masyarakat mengikuti dengan khidmat, menciptakan suasana religius yang menyatu dengan kearifan budaya lokal.
Turut hadir dalam prosesi tersebut Ketua Pimpinan Saka Pariwisata Kwarcab Demak, Ardhito Prabowo, jajaran Forkopimcam Kecamatan Wedung, Danramil 06/Wedung Lettu Inf Miftahul Alim, anggota Polsek Wedung, serta Kepala Desa Bungo Imam Wahyudi. Kehadiran unsur pemerintah dan tokoh masyarakat menjadi bukti nyata dukungan terhadap pelestarian budaya lokal.
Kepala Desa Bungo, Imam Wahyudi, menyampaikan apresiasinya atas semangat kebersamaan warga. “Alhamdulillah, tradisi sedekah laut ini kembali bisa kita laksanakan dengan lancar. Ini bentuk rasa syukur kami kepada Allah SWT. Semoga kegiatan ini membawa berkah dan memperkuat persatuan warga Desa Bungo,” ujarnya.
Sementara itu, Danramil 06/Wedung Lettu Inf Miftahul Alim mengapresiasi tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ketertiban selama kegiatan berlangsung. “Kami sangat mendukung tradisi seperti ini. Selain sebagai wujud syukur, kegiatan ini memiliki nilai budaya yang kuat dan bisa menjadi potensi wisata budaya pesisir Demak,” tuturnya.
Tradisi ini bukan hanya menjadi identitas lokal, tetapi juga potensi promosi wisata daerah. Dengan pelestarian yang konsisten, tradisi Syawalan dan Sedekah Laut bisa menjadi ikon budaya yang menarik bagi wisatawan.(*)