DEMAK – Dalam rangka Bulan Pelayanan KB MKJP Balai Penyuluhan KB Kecamatan Guntur mengirimkan 3 akseptor MOW ke RS Bhakti Wira Tamtama Semarang.
Pelayanan MOW kali ini lebih cepat dari biasanya yang mana begitu selesai pendaftaran akseptor langsung dilakukan tindakan. Pukul 10.30 wib seluruh akseptor sudah keluar dari ruang operasi. Namun dari 3 akseptor yang dilayani ada 1 akseptor yang harus rawat inap dikarenakan ada riwayat hypertensi.
Hadir dalam pelayanan KB MOW ini Kabid KBK Dan KK Maftukah Kurniawati, S.H, MH. Kehadirannya ini untuk memastikan hasil koordinasinya dengan pihak Rumah Sakit agar proses penanganan pelayanan lebih cepat sesuai harapan PKB.
Dijelaskan oleh Kabid KBK Dan KK Maftukah Kurniawati, S.H, MH, bahwa metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) merupakan metode kontrasepsi dengan tingkat keefektifan yang tinggi dengan tingkat kegagalan yang rendah serta komplikasi dan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan metode kontrasepsi yang lain. MKJP merupakan jenis kontrasepsi yang sekali pemakaiannya dapat bertahan selama 3 tahun sampai seumur hidup. Terdapat berbagai jenis MKJP seperti alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), implan, medis operatif wanita (MOP) dan medis operasi pria (MOP).
Selanjutnya Kabid KBK Dan KK Maftukah Kurniawati, S.H, MH menambahkan bahwasannya MOW atau biasa disebut dengan tubektomi merupakan kontrasepsi yang bertujuan menghentikan kesuburan dengan tindakan medis berupa penutupan tuba uterine/ tuba falopii.
“Untuk akseptor yang berasal dari dua desa yakni desa Temuroso dan Bakalrejo ini masing masing didampingi oleh SKD dan PKB wilayah binaannya,” jelas Maftukah Kurniawati.
“Diharapkan dengan pelayanan yang cepat ini bisa memotivasi petugas lapangan untuk mengirimkan akseptor MOW ke RS Bhakti Wira Tamtama Semarang,” pungkasnya. (*)