DEMAK – Kasus Stunting memang masih banyak ditemukan di beberapa Kabupaten dan Kota, diantaranya di Kabupaten Demak yang masih banyak ditemukan anak penderita stunting akibat gizi buruk atau kekurangan gizi. Anak-anak ini kebanyakan ditemukan pada keluarga yang kurang mampu sehingga tidak memberikan cukup gizi kepada anak mereka terutama saat masih berada di dalam kandungan.
Menanggapi masalah ini Ketua DPRD Kabupaten Demak Fahrudin Bisri Slamet (FBS) mengungkapkan kepada wartawan bahwa saat ini dari 97.059 balita ada sekitar 946 anak yang mengalami stunting atau tidak bisa tumbuh dengan sewajarnya.
Dijelaskan oleh Slamet bahwa stunting ini adalah kondisi anak yang mengalami gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kelahiran yang tentunya sangat mengganggu kecerdasan anak.
“Stunting di Demak sendiri ditemukan terjadi pada 946 anak dan tubuh pendek sebanyak 3.275 anak. Ini perlu adanya perbaikan gizi untuk anak. Umur 1000 hari kelahiran harus terpantau dengan baik gizinya,” kata Slamet saat acara pagelaran wayang kulit dan bakar ikan yang diselenggarakan oleh DPC PDI Perjuangan Demak, Minggu (26/6/2022).
Acara pagelaran wayang kulit dan bakar ikan yang merupakan rangkaian peringatan bulan Bung Karno dan hari lahir Pancasila itu dihadiri oleh Bupati Demak Estianah, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Demak, kader dan simpatisan partai.
Slamet yang juga Ketua DPC PDIP Demak menambahkan, acara bakar ikan merupakan salah satu cara PDIP Demak membantu Pemkab Demak untuk menambah gizi masyarakat guna menekan angka stunting.
“PDIP berkomitmen membantu Pemkab Demak membantu menekan stunting,” ujar Slamet.
FBS melanjutkan, untuk mempercepat penurunan angka stunting membutuhkan kerjasama berbagai pihak, tidak hanya pemerintah namun juga kalangan swasta, pendidikan dan masyarakat.
“Semua elemen harus bersatu, gotong royong mengentaskan stunting,” tutupnya. (*)