SEMARANG – Suporter PSIS gerah melihat tim kebanggaannya terpuruk di papan bawah klasemen sementara kompetisi BRI Liga 1 2024. Saat ini PSIS berada di posisi ke 15 dari 18 tim yang berlaga di kompetisi kasta tertingga di Indonesia.
Di jagat dunia maya, suporter setia PSIS menumpahkan uneg-unegnya. Kebanyakan mengecam CEO PSIS Yoyok Sukawi yang dianggap tidak serius mengelola PSIS.
“Kita sangat prihatin, Yoyok seperti tidak serius mengelola PSIS. Lihat saja kualitas pemain yang ada sekarang, terutama pemain asing. Sama sekali tidak layak bersaing di Liga 1,” ujar Bagus Raharjo, suporter PSIS dari Genuk.
Dari 10 kali bertanding, PSIS hanya menang 2 kali, kemudian sekali seri dan sisanya kalah. Menurutnya, kalau kondisi ini didiamkan maka bukan tidak mungkin PSIS akan terdegradasi musim kompetisi ini. “itu mimpi buruk bagi kami suporter setia PSIS,” jelasnya.
Menurutnya, silakan saja Yoyok Sukawi sekarang ini sibuk di Pilwalkot Semarang sebagai kandidat Walikota, tapi dia mendesak agar PSIS yang saat ini juga tengah menapaki kompetisi Liga 1 jangan lalu diabaikan. “Ini soal tanggungjawab. Ingat, PSIS ini sejatinya milih seluruh warga Kota Semarang. Kalau diurus setengah-setengah, sebaiknya dilepas saja. Masih banyak tokoh yang mau mengurus,” tegasnya.
Salah satu dedengkot Panser Biru, kelompok suporter PSIS, , bahkan lebih sengit berkomentar. “Kalau memang tidak sanggup mengurus masih banyak tokoh di Semarang ini yang sanggup mengurus dengan lebih baik dan serius. Kenapa tidak mau dilepas saja?,” ujarnya.
Menurutnya pria yang akrab disapa Wareng ini, persoalan di PSIS saat ini sangat parah, terutama dari sisi finansial. “Gaji yang menjadi hak pemain dicicil. Nunggu jual tambak dan alasan lain sebagainya yang tidak rasional sebagai tim profesional. Bagaimana pemain mau bermain dengan baik kalau gaji saja tidak beres. Jadi bukan salah pemain tapi pengelolanya,” tegas Wareng.
Menurutnya, sudah saatnya Yoyok Sukawi melepas PSIS. “Sudah 23 tahun lebih PSIS dipegang Yoyok dan tidak pernah berprestasi apalagi juara. Sampai kapan?,” paparnya. (mul)