SEMARANG – Amarta Ballroom Grand Candi Hotel Semarang terlihat penuh oleh peserta seminar Langkah Bebas Utang yang digelar Lembaga Dakwah Nasuha, Sabtu (26/2) lalu.
Sesuai namanya, Nasuha adalah organisasi masyarakat yang membantu anggota nya untuk hijrah lunas hutang dan hidup bahagia.
Dalam seminar Langkah Bebas Utang ini ada banyak materi yang disampaikan sejumlah narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing.
“Persoalan kesejahteraan masyarakat dan akidah agama, selalu menjadi hal penting dalam hidup di berbagai daerah, untuk itulah diantaranya, Nasuha menggelar acara di Kota Semarang ini” papar Haerul Ihwan, Ketua Umum Nasuha. Acara Langkah Bebas Utang ini, sebelumnya sudah sering digelar di wilayah Jabodetabek.
Dan pesertanya, selalu hadir banyak, karena memang banyak masyarakat yang sudah mendapatkan manfaat ilmunya, berupa lunas hutang dan hidup bahagia.
Materi bisnis di seminar inipun tidak kalah menariknya, karena disampaikan dengan rinci dan jelas oleh sosok parktisi bisnis yang sukses di Indonesia. Di acara Langkah Bebas Utang tersebut, diajarkan juga materi perbaikan bisnis, kepedulian lingkungan dan strategi lunas utang tanpa bayar bunga denda.
Seminar Langkah Bebas Utang di Kota Semarang ini, akan digelar hari Sabtu dan Ahad 26-27 Pebruari 2022 ini. Acara dua hari ini fullday, dibuka pagi hingga pukul 20.00 wib.
Hari pertama Langkah Bebas Utang di isi perkenalan antara peserta dan pemateri, juga ketentuan umum yang berkaitan dengan penyelenggaraan. Pada sesi berikutnya, H. Farhan Mauludi, Lc, menyampaikan materi Fundamental Akidah.
Banyak peserta yang menyadari, saat hendak ingin memiliki rumah, datang nya ke bank, bukan mendekat sungguh sungguh kepada Alloh SWT. Begitu juga saat ingin memiliki mobil, datangnya ke leasing, bukan mendekati Alloh SWT.
Materi Fundamental Akidah ini, sangat penting bagi peserta. Sebab materi ini menjadi dasar untuk bekal memperbaiki perilaku masing masing anggota dalam menyelesaikan urusan dunia dan akhirat.
Materinya disampaikan dengan metodologi pengajaran aktif menggunakan alat peraga dan audiovisual.
Ustadz Farhan sendiri, sebagai narasumber Fundamental Akidah adalah salah seorang ulama pengasuh pondok pesantren Tahfiz Qur’an Mantab di Jakarta Timur. Hafidz Qur’an ini juga alumni Universitas Islam Madinah Saudi Arabia.
Bedanya, seminar Langkah Bebas Utang ini, dibanding komunitas anti riba lainnya, Nasuha memiliki keyakinan yang kuat tentang pemahaman Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah, juga berdasarkan Ijma’ dan Qiyas para alim ulama besar di dunia.
Nasuha menghadirkan juga banyak pengusaha yang sukses dan sudah terbebas dari jeratan hutang bank dan lilitan rentenir.
Haerul Ihwan owner multibisnis di Indonesia, akan membeberkan dengan rinci, bagaimana dirinya bisa menyelesaikan jeratan hutang bank sebanyak 58 miliar dalam waktu 8 bulan saja.
Ada juga Suprayitno dan Rahmasari, suami istri warga Kota Semarang ini, sukses melunasi hutang puluhan miliar kepada bank dalam waktu lebih cepat, satu setengah bulan, atau hanya dalam 45 hari.
“Rumah toko lunas, mobil motor lunas, kartu kredit lunas, semua lunas, kini hanya secuil lagi. Caranya nanti saya beberkan di Nasuha, ikuti terus ya” ajak Rajagrosir Kota Semarang pada sesi testimoni di Hotel Grand Candi Semarang.
Kisah informasi sukses bebas hutang juga datang dari Totok Sugiarto, sosok pria alumni Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang ini bisa dijadikan teladan dalam menyelesaikan urusan hutang piutang. Pengusaha kapal laut yang pernah tinggal di Semarang ini, pernah juga terjerat hutang riba miliaran rupiah.
Setelah mengetahui cara cepat melunasi hutang, kini ikut aktif dakwah hijrah di Nasuha. Pria kelahiran Jember ini, kini sukses mengelola bisnis resto Upnormal di Jakarta dan bebas hutang.
Yang paling menarik, adalah strategi negosiasi penyelesaian hutang dan riba kepada lembaga keuangan. Karena materi ini sebetulnya sangat mudah, hanya saja masyarakat belum memahami undang undang perlindungan bagi masyarakat yang berlaku saat ini.
Dan tidak kalah menariknya dari segala seminar yang pernah ada, dan yang sering diadakan oleh organisasi” sejenis, Nasuha menghadirkan sesi materi tentang Legacy.
Ini yang banyak ditunggu, pengetahuan dasar tentang Legacy inilah yang akan mendatangkan pundi-pundi rupiah yang akan membantu menyelesaikan persoalan hidup di masyarakat.
“Saya berharap, setelah para peserta bergabung dengan Nasuha, bisa menciptakan legacy sebagai sumber amal jariyah untuk bekal di akherat kelak, inilah goal Nasuha, ujung capaian kita, semoga Alloh SWT ridho” pungkas Haerul Ihwan saat diwawancarai. (*)