DEMAK – Salah satu tradisi menjelang Grebeg Besar adalah ancakan, sebuah tradisi yang sudah ada sejak jaman Sunan Kalijaga. Adapun ancakan sendiri adalah nasi urap dengan lauk ikan asin yang merupakan kesukaan Sunan Kalijaga. Dimana menjelang Grebeg Besar nasi ancakan yang ditata di depan kasepuhan akan dibagikan kepada masyarakat sekitar untuk dinikmati secara bersama-sama.
Untuk tahun ini tradisi ancakan akan dibarengi dengan pemecahan rekor Muri, yakni dengan pembuatan ancakan terbanyak mencapai jumlah 521 ancakan atau sama dengan umur Kabupaten Demak sendiri. Adapun untuk tradisi ancakan tahun ini diadakan di Ndalem Notobratan.
“Acara ancakan ini sebelumnya dilakukan sendiri oleh keluarga besar Kadilangu, namun mulai tahun ini kita bersinergi, berkolaborasi dengan kita datang ke Pendopo Notobratan ini,” jelas Bupati Demak Eistianah yang datang langsung ke lokasi acara.
Bupati juga menjelaskan bahwa tahun ini disiapkan 521 ancakan, lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya 300 ancakan. Jumlah ini dipilih untuk mencatatkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai sajian Ancak’an terbanyak, sekaligus juga merupakan usia Kabupaten Demak.
Namun, perbedaan tidak hanya terletak pada jumlah, tetapi juga pada kualitas sajian. Ancak’an, yang merupakan nasi yang disajikan dengan daun lambaran dan penutup daun jati, berisi nasi, sayur, daging, dan ikan asin, ditata rapi di Pendopo Notobratan. Setelah didoakan, sajian tersebut kemudian diperebutkan oleh masyarakat Kadilangu yang hadir.
Pada acara tersebut, Sesepuh Kadilangu, Cahyo Imam Santoso atau Pak Sepuh, meminta Bupati Demak untuk memberikan suapan nasi Ancak’an kepada jurnalis dan staf Bupati yang hadir, sebagai simbol doa dan harapan. Satu per satu pun mengantri untuk mendapatkan suapan tersebut.(*)