DEMAK – Kabupaten Demak nyaris lumpuh, hal ini disebabkan banjir yang juga menggenang kota Demak sejak beberapa hari lalu. Banjir di Karanganyar akibat meluapnya sungai Wulan berimbas pada turut meluapnya sungai Jajar yang melintas di samping Pasar Bintoro Demak.
Dalam beberapa hari terakhir air yang melebar ke kota hingga Alun-alun Demak tidak kunjung surut namun malah semakin bertambah tinggi. Masjid agung Demak pun terimbas juga saat Alun-alun tertutup banjir, pun demikian dengan makam Sunan Kalijaga di Kadilangu juga terendam karena posisinya bersebelahan dengan sungai Jajar.
Selain itu kantor Bupati juga turut terendam, sehingga pemda harus menghentikan aktivitas dan mengganti dengan WFH atau work from home.
Tidak berhenti sampai disini, pada Selasa (19/3) pagi, air semakin meluas hingga depan pom bensin Bogorame dan hampir mencapai gedung Koni. Ketinggian air mencapai 1 meter di beberapa titik, dan hingga kini belum diketahui kapan akan surut.
Menanggapi masalah ini Bupati Demak Hj dr Eistianah bersama jajaran melakukan pengecekan ke beberapa titik banjir di Demak kota, Selasa (19/3).
Dalam kesempatan itu bupati mengatakan Pemerintah Kabupaten Demak, sudah menyiapkan 7 pompa, termasuk 1 pompa ukuran besar untuk menyedot banjir dari wilayah Demak Kota.
“Ketujuh pompa ini merupakan bantuan dari BNPB dan BBWS yang dipakai menyedot banjir di wilayah Kecamatan Demak Kota,” ujarnya.
Meski demikian pihaknya mengaku masih terkendala dengan penempatan pompa-pompa tersebut
“Pemkab mendapat bantuan satu pompa besar dari BBWS, rencananya pompa ini akan kita fokuskan membuang air dari Demak Kota ke Sungai Kontrak, Kalikondang,” ujarnya.
“Karena yang kita lihat kondisi demak kota ini merupakan limpasan dari Desa Merak, yang kemarin sudah mulai surut,” imbuh Bupati kemudian.
Ditambahkan bupati, bahwa mereka tengah fokus pada evakuasi dan para pengungsi yang kini diungsikan ke Wisma Halim. Selain itu pemkab juga fokus pada ketersediaan logistik para pengungsi. (*)