DEMAK – Banjir yang melanda Demak mengundang perhatian banyak pihak. Salah satunya adalah Ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kala yang mengunjungi lokasi pengungsian warga terdampak banjir, di balai desa Ngaluran Kecamatan Gajah Kabupaten Demak, Rabu siang (20/3).
” Kita akan mensuplai semua apa yang dibutuhkan para pengungsi, di data dulu berapa banyak lalu sampaikan ke kita,” ujar Jusuf Kala didampingi Bupati Demak Eistianah.
Menurut Kala, banjir besar yang melanda Demak untuk kedua kalinya ini merupakan sebuah musibah yang memang tidak diinginkan oleh warga. Namun dirinya berharap, agar warga yang terdampak banjir bisa menerima cobaan ini dengan ikhlas dan sabar.
” Karena ini semua adalah musibah, dan saya sangat paham betul bagaimana berada ditempat pengungsian, saya berharap tetap sabar, semua kebutuhan pengungsi kita penuhi,” imbuh Kala kemudian.
Dirinya juga menambahkan, bahwa banyaknya musibah banjir yang melanda negeri ini, sudah selayaknya semua elemen bangsa Indonesia agar lebih memperhatikan alam dan lingkungan sekitar mengingat perubahan iklim tidak bisa diprediksi.
” Selanjutnya kita harus lebih peduli dengan alam lingkungan salah satunya dengan melakukan reboisasi, normalisasi sungai dan tanggul dan yang lebih penting lagi adalah penanaman kembali hutan yang gundul,” pungkas Jusuf Kala.
Sementara itu Bupati Demak, Eistianah mengatakan kondisi banjir jilid dua ini lebih parah ketimbang banjir sebelumnya, dimana sekarang ini dari 14 kecamatan yang berada di kabupaten Demak 13 diantaranya terdampak banjir.
“Banjir kali ini lebih besar karena cakupan wilayahnya lebih luas dibanding banjir tahap pertama, mengingat tanggul jebolnya dititik yang sama dan mencakup 13 kecamatan dari 14 kecamatan yang ada. Dengan hadirnya Ketum PMI setidaknya ada angin segar buat para pengungsi,” jelas Bupati.
Adapun penanganan tanggul Norowito di sungai Wulan yang jebol, menurut bupati saat ini sedang dalam proses penutupan oleh pihak BBWS Pemali Juwana , dimana diperlukan waktu Enam hari pengerjaan penutupan tanggul. (*)