DEMAK – Naiknya harga beras di pasaran membuat pemkab Demak bertindak cepat, mereka melakukan sidak harga beras di Pasar Tradisional Karanganyar Kabupaten Demak (21/9). Pasalnya harga beras saat ini untuk kelas medium mencapai Rp 13 ribu dan premium Rp 15 ribu per kilogram.
Kenaikan adalah dampak dari el Nino yang menyebabkan masa tanam padi di Kabupaten Demak mundur dari biasanya mulai pada tanggal 1 September, namun hingga akhir bulan belum juga dilakukan serentak.
Yang menyedihkan stok beras di Kabupaten Demak juga ikutan menipis hingga para pedagang mengambil dari Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Batang.
Dalam giat kemarin Bupati Eisti’anah bersam Bulog juga turut opera pasar dengan menjual ratusan kantong beras murah kualitas medium Rp 10.200 per kilogram. Setiap orang dibatasi 5 kg.
“Informasi masyarakat harga beras yang cukup mahal, untuk itu kita lakukan operasi pasar dengan bulog untuk menjual Rp 51 ribu kantong 5 kilogram atau Rp 10.200 kita batasi per orangnya dengan kapasitas 5 kg,” jelas Eisti.
Dirinya tidak menampik, bahwa stok beras di Kabupaten Demak saat ini sudah semakin menipis. Untuk itu ke depan pihaknya akan terus melakukan operasi pasar agar masyarakat terbantu sekaligus menekan harga.
“Kondisi stok beras di Kabupaten Demak juga memang sudah menipis, mungkin juga habis, kami nanti akan berkoordinasi dengan bulog untuk sesering mungkin melakukan operasi pasar agar masyarakat tetap terbantu mendapatkan beras dengan harga murah,” terangnya.
Salah satu pedang beras di Pasar Karanganyar, Yuni mengatakan, harga beras berangsur naik sejak satu bulan terakhir ini. Beras medium Rp 13 ribu dan premium Rp 15 per kg.
Kata dia, beras medium sepekan terakhir Rp 11 ribu. Namun saat ini Rp 13 ribu atau naik Rp 2 ribu.
“Satu mingguan mungkin ya, naik sedikit-sedikit ya. Itu untuk yang medium sekarang ini harganya Rp 13 ribu per kilogram,” katanya.
Yuni menambahkan, kenaikan harga beras ini ditengarai karena di Kabupaten Demak sudah tidak ada beras dan molornya masa tanam. Untuk tetap menjual beras ia harus mengambil dari daerah lain seperti Kabupaten Boyolali dan Barang.
“Karena mungkin tidak ada panen, ini beras dari jauh-jauh ada Boyolali, ada yang Batang. Demak belum ada,” ujarnya.
Turut hadir dalam operasi Pasar Tradisional Karanganyar Demak, Wakil Bupati Demak Ali Makhsun, Ketua DPRD Kabupaten Demak H.S Fahrudin Bisri Slamet, Kepala Dindagkop Kabupaten Demak Iskandar Zulkarnain serta jajaran Pemkab Demak lainnya. (zae)