DEMAK – Sedekah bumi (apitan) merupakan tradisi yang telah diwariskan oleh leluhur kita sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rezeki dan hasil bumi yang diberikan. Selain itu apitan juga menjadi simbol kerukunan dan kebersamaan antarwarga dalam menjaga dan melestarikan alam serta lingkungan sekitar. Hal ini ditekankan Sekda Demak Akhmad Sugiharto saat membuka Pengajian Akbar Dalam Rangka Sedekah Bumi (Apitan) Desa Kalitengah Kecamatan Mranggen mewakili Bupati Demak Eistianah, Minggu (26/5)
“Alhamdulillah, pada malam yang penuh berkah ini, saya dapat bersilaturrahim dengan segenap tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga Desa Kalitengah. Semoga silaturrahim ini mampu menguatkan sinergi, komunikasi, dan kolaborasi dalam rangka mendukung kemajuan Kabupaten Demak, sekaligus mempererat persaudaraan dan kerukunan dalam mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang agamis, kondusif, dan berbudaya,” ujar Sekda.
“Saya sangat mengapresiasi upaya warga Desa Kalitengah dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Kerjasama dan gotong royong yang terjalin dengan baik, menunjukkan bahwa kita memiliki kekuatan dan semangat yang luar biasa dalam menjaga tradisi dan budaya kita,” tuturnya.
Sekda juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan tradisi ini, karena apitan bukan hanya sekadar ritual, namun juga mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang harus kita jaga dan wariskan kepada generasi mendatang.
“Mari bersama kita maknai tradisi ini untuk meningkatkan rasa syukur, saling berbagi, serta kepedulian terhadap sesama dan lingkungan. Kita rawat dan jaga bumi ini dengan sebaik-baiknya agar keberkahan dan kelestarian alam dapat terus kita nikmati,” pungkasnya. (*)