DEMAK – Kondisi air tanah di wilayah Demak sudah dalam kategori memprihatinkan. Penyedotan air tanah secara besar-besaran beberapa tahun lalu membuat kondisinya semakin menyusut dan dikhawatirkan akan habis. Jika sudah demikian maka penurunan tanah secara besar-besaran bisa membuat tanah di Demak semakin rendah dari permukaan laut. Jika sudah demikian tentunya permasalahan rob akan semakin komplek.
Menangani masalah ini bupati Demak Hj dr Eistianah berharap bendung Jragung di kecamatan Karangawen bisa segera dimanfaatkan dan dioptimalkan mulai tahun 2025. Selain bisa digunakan untuk pertanian, air dari bendung ini juga bisa digunakan untuk air baku untuk kepentingan industri di Kabupaten Demak.
“Kami berharap bendung Jragung di Karangawen bisa segera digunakan tahun 2025 selain untuk lahan pertanian air dari sana bisa untuk bahan air baku bagi industri dan perumahan,” ujar Bupati saat membuka bintek perusahaan rabu (19/6).
“Saat ini kita memang banyak air, namun itu air rob, dimana untuk penanganan menjadi air tawar buruh teknologi tinggi dan biaya yang besar,” jelasnya.
Sementara itu Umar Suksmana dari perijinan menyebutkan Demak saat menjadi zona merah pemanfaatan air tanah. Diharapkan dengan adanya bintek pemanfaatan air tanah bisa mengedukasi perusahaan terkait pemanfaatan air tanah. (*)