
DEMAK – Manis, gurih, renyah, kress. Mungkin itulah sedikit gambaran tentang jajanan ringan buatan Ibu Sutimah. Ya, keripik pisang. Cemilan berwarna kuning mentega ini tentu saja diminati kebanyakan orang. Betapa tidak, selain rasanya yang khas dan nagih, keripik pisang juga kaya akan vitamin yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh manusia. Sebut saja kandungan vitamin B6 yang berfungsi memproduksi sel darah merah serta mengubah karbohidrat dan lemak menjadi energy. Belum lagi kandungan vitamin C yang dimiliki pisang mampu melindungi tubuh dari kerusakan sel. Dan tentu saja masih banyak manfaat lagi dari jajanan ini untuk kesehatan tubuh.
Produksi keripik pisang merupakan usaha mikro yang digeluti Ibu Sutimah sejak belasan tahun lalu. Perempuan (64) yang tinggal di Desa Jatisono Kecamatan Gajah Kabupaten Demak ini memulai usaha tersebut karena ingin memanfaatkan hasil tanaman pekarangan warga di desanya. Berbekal ketrampilan yang dimilikinya dalam membuat masakan dan aneka jajanan, dia mencoba mengolah buah pisang tersebut menjadi keripik pisang. Pisang yang dipilih adalah jenis pisang pipit. Karena teksturnya yang pulen dan rasanya yang khas membuat hasilah olahan pisang pipit menjadi keripik pisang ini terasa nikmat. “Sebenarnya jenis pisang lain juga bisa dibuat keripik. Tapi menurut saya yang paling enak kalo dibuat keripik ya pisang pipit ini,” ujarnya.
Dalam proses produksi, Sutimah selalu mengutamakan kualitas. Dia pun selalu selektif untuk memilih pisang-pisang yang disetor dari warga sekitar kepadanya. Untuk pemanisnya pun menggunakan gula murni, tanpa gluten dan tanpa pengawet.
Terkait pemasaran, Sutimah menyampaikan sejauh ini masih skala kabupaten. Untuk penyediaan rutin, biasanya untuk penyetoran ke warung-warung dan toko. Namun tak jarang orang membeli untuk keperluan oleh-oleh. Bahkan dia pun melayani permintaan untuk hajatan seperti sasrahan manten dalam kemasan toples. “Untuk pesanan biasanya akan meningkat saat jelang hari raya Idul Fitri. Untuk memenuhi pesanan yang banyak dan harus tersedia cepat tersebut, Sutimah biasanya menambah tenaga kerja yaitu dari tetangga rumahnya. Ya, itung-itung ngajari tetangga biar ke depan bisa produktif,” terangnya
Terkait kemampuannya membuat jajanan, nenek lima cucu yang masih energik di usia senja ini mengungkapkan dia dapatkan dari kegiatan PPK yang diikutinya baik di tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten. Perempuan yang dulu pernah menjadi anggota dharma wanita pesatuan ini juga menyatakan bahwa ketrampilan yang dia dapatkan juga dari kegiatan dharmawanita yang dulu rutin diikuti setiap bulan. “Jadi kalo saya dapat ilmu ketika ikut kegiatan PKK maupun dharma wanita, sampai rumah saya praktekkan. Kalo belum berhasil, lain hari saya coba lagi sampai berhasil,” tuturnya.
Saat ini, selain keripik pisang Sutimah juga memproduksi jenis jajanan ringan lainnya. Seperti kembang goyang, stik, onde-onde ketawa, rempeyek, dan masih banyak lainnya.(*)