BANYUBIRU – Mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Kelompok 41 melakukan pelatihan pembuatan POC (Pupuk Organik Cair) kepada ibu-ibu masyarakat Dusun Batur, Desa Sepakung, Banyubiru, Kab. Semarang. Pupuk Organik Cair (POC) merupakan larutan dari hasil pembususkan bahan-bahan organik yang berasal dari sissa-sisa sayuran atau sisa-sisa dari buah, kotoran hewan dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur.
Pelatihan tersebut dilaksanakan pada hari Jumat 11 Februari 2022 di lapangan Dusun Batur. Kegiatan tersebut dilaksanakan guna memberikan edukasi kepada ibu-ibu cara pembuatan serta fungsi kegunaan dari pupuk tersebut.
Tiga mahasiswi Prodi Pendidikan Biologi, yakni Indah Ika Setiyaningsih, Ririn Septiyani, dan Immas Saniyyah Rosalia memotori pelatihan pembuatan POC tersebut. “Pada kegiatan ini kami menyampaikan beberapa edukasi terkait POC ini. Yang pertama mengenai alat dan bahan. Ada pun alat yang digunakan adalah ember beserta tutupnya, pisau, pengaduk. Sedangkan bahannya di antaranya gula pasir/gula merah, EM4 (warna kuning, khusus sayuran), sisa sayura, sisa buah-buahan, air biasa/air cucisn beras,” tutur Indah.
Bagi mereka, POC tersebut sangatlah bermanfaat, di antara manfaat tersebut didapati pada EM4 berfungsi untuk menyuburkan tanaman dan untuk menyuburkan tanah. Kemudian POC dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman Leguminosae, sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara.
“Dapat pula meningkatkan vigor tanaman, sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan cekaman cuaca, dan serangan pathogen penyebab penyakit, merangsang pertumbuhan cabang produksi, serta meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah, serta mengurangi gugurnya daun, bunga, dan bakal buah,” ungkap Ririn.
Menurut Immas, kelebihan POC tersebut adalah mampu mengatasi difisiesi hara secara cepat, tidak bermasalah dalam pencucian hara, dan juga mampu menyediakan hara secara cepat. Pupuk Organik Cair (POC) umunya tidak tanah dan tanaman meskipun sudah digunakan sesering mungkin.
“POC ini mudah didapat, murah, modal yang dibutuhkan relatif lebih kecil, peralatan yang digunakan relative lebih sederhana dan mudah untuk didapatkan, dan proses pembuatan lebih mudah. Saat menyelenggarakan pelatihan tersebut, ibu-ibu sangat antusias sekali mengikuti kegiatannya dari awal hingga berakhir. Dan mereka juga sangat aktif bertanya mengenai perbandingan bahan-bahan yang digunakan. Dengan harapan, setelah pelatihan ini dilaksanakan ibu-ibu dapat membuatnya secara mandiri untuk membudidayakan pepohonan ataupun tanaman yang dimilikinya,” pungkas Indah. (*)