DEMAK – PGSI atau Persatuan Guru Seluruh Indonesia cabang Demak resmi memiliki Gedung baru, geudung baru ini diharapkan bisa menjaga semangat merah putih bagi ribuan guru yang mengabdi di Kabupaten Demak. Gedung baru ini sendiri memiliki nama Gedung Merah Putih, dan diresmikan pada Jumat (18/8).
Noor Salim S.Pd.I ketua PGSI Demak mengatakan bahwa tanggal peresmian gedung tersebut disesuaikan dengan tanggal peresmian awal oleh Bupati Demak, kemudian setelah direnovasi kini dianggap lebih representatif maka diresmikan kembali, kali ini oleh Sekda Demak, Ahmad Sugiharto dan dihadiri Ketua DPRD Kab Demak, Fahrudin Bisri Slamet.
“Setelah mengalami renovasi dengan menggunakan dana APBN 2023, gedung pun diresmikan kembali. Sekaligus kami mengambil moment semangat Agustus, semangat juang, agar nanti bisa menginspirasi 27.500 anggota PGSI agar tetap berjuang mencerdaskan bangsa,” terang Noor Salim.
“Adapun untuk nama merah putih sendiri dipilih karena PGSI punya semangat merah putih dan lambangnya juga merah putih,” ujar Ketua PGSI Demak Noor Salim, S.Pd.I
Keberadaan Gedung PGSI yang baru ini juga untuk menaungi guru – guru yang ada dibawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Agama, termasuk guru pondok pesantren yang tersebar di 14 kecamatan di Kab Demak.
Dalam peresmian gedung baru tersebut juga dilakukan sosialisasi DBHCHT yang mana bertujuan untuk memberi pemahaman terkait bahaya merokok rokok ilegal di kalangan guru.
“Kita melakukan sosialisasi terkait bahaya merokok ilegal, karena jika rokok ilegal ada di pasaran dan harganya murah maka akan terjangkau oleh siswa. Sementara dengan rokok legal yang harganya tinggi karena cukai nya tinggi maka dapat digunakan untuk kesejahteraan dan pendidikan,” ucapnya.
Noor Salim menambahkan, bahwa terkait target dan progres PGSI untuk guru, adalah perjuangan kepastian kesejahteraan guru. Karena Ia menyadari selama ini guru masih bergaji jauh di bawah UMR.
“Gaji guru selama ini sangat kecil bahkan ada yang hanya 200 ribu, 300 ribu, jadi jauh dari kata sejahtera,” keluhnya.
Berdasar keprihatinan itu, PGSI sempat melakuakn aksi di Jakarta agar Pemerintah membukanya inpassing (pemberian kesetaraan jabatan dan pangkat) dan sertifikasi di buka agar ada kepastian hukum dan guru bisa sejahtera.
“Kalau guru sejahtera, akan mengajar dengan tenang dan dengan baik, sehingga menghasilkan generasi yang berkwalitas,” pungkasnya
Sementara itu Ketua DPRD Demak Fahrudin Bisri Slamet mengatakan agar senantiasa mendukung keberadaan rokok legal, karena ini nantinya juga digunakan untuk mensejahterakan para petani tembakau baik di Kecamatan Mranggen dan Karangawen.
“Gedung PGSI ini pembangunannya juga berasal dari DBCHT, karena semua masyarakat membeli rokok ilegal maka tentunya dana DBCHT juga akan naik,” pungkas Slamet. (*)