WONOSOBO – Indonesia sebagai negara agraris yang sebagian besar wilayahnya berupa lahan pertanian dan dimanfaatkan menjadi mata pencaharian masyarakatnya. Dengan bertambahnya kebutuhan dan teknologi, petani yang dihadapkan dengan pemilihan alternatif guna memanfaatkan sumber daya yang terbatas.
Dengan demikian, diperlukan pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis pertanian terpadu untuk membuka lapangan pekerjaan di pedesaan. Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko dalam Sosialisasi Non Perda di Balekambang Wonosobo.
“Perlu untuk lebih lanjut fokus pada pemberdayaan yang inovatif dan solutif,” ungkapnya, Jumat (23/09/2022). Heri menjelaskan, kesadaran dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial berbasis pertanian dengan memanfaatkan sumberdaya yang selama ini dimiliki dan menjadi identitas bangsa agraris menjadi penting untuk diteruskan dan diprioritaskan.
“Prioritas itu dibantu dengan perkembangan zaman yang pesat dalam teknologi dan inovasi. Ini peluang, siapa yang mulai dia yang akan memiliki ruang. Mari kita semua memanfaatkan dan menggerakkannya,” jelasnya.
Hasyim, tokoh masyarakat Balekambang Wonosobo memaparkan bidang pertanian sudah harus menjadi lokomotif utama pembentuk kesejahteraan masyarakat, khususnya yang ada di daerah seperti Wonosobo. “Daerah pegunungan seperti Wonosobo ini tidak boleh surut justru harus meningkat,” terangnya.
Abdurrahman, perwakilan pemuda sekaligus mahasiswa Wonosobo mengaku ia tergugah untuk mempelajari dan berharap akan kesejahteraan yang lebih baik di Wonosobo. “Yang muda tidak mau kalah dan kita yang lebih paham teknologi dan informasi. Perlu untuk kolaborasi,” kata mahasiswa semester lima tersebut.
Petani di Wonosobo memang banyak meriah prestasi. Seperti Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) asal Desa Cledok, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo sukses meraih penghargaan kategori Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) Tingkat Nasional dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Penyuluh Pertanian Lapangan Gapoktan Wana Tani Lestari Sutarno saat dihubungi melalui sambungan telepon menyampaikan, kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya menumbuhkan peran aktif petani milenial dalam peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian.
Selain itu, juga untuk pengembangan ekosistem kewirausahaan pertanian, membangun jejaring petani milenial antar wilayah, serta upaya antisipasi krisis pangan. “Melalui capaian prestasi ini, diharapkan mampu menjadi motivasi dan semangat bagi seluruh Gapoktan di Wonosobo untuk maju dan berkembang dengan lebih baik,” ujarnya.
Menurutnya, Gapoktan Wana Tani Lestari fokus bergerak pada bidang peternakan kambing dan pengolahan opak singkong dengan pengembangan dana PUAP sebesar 470 juta rupiah pada 2021.
“Saya harap, penghargaan tersebut mampu menjadi motivasi dan semangat bagi seluruh Gapoktan lain di Wonosobo untuk maju dan berkembang dengan lebih baik, Gapoktan Wana Tani Lestari juga melayani kegiatan simpan pinjam, jual beli sembako, dan pelayanan PPOB,” tambahnya. (sgt/anf)