LINTAS-JATENG.COM – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko, mendorong Pemprov Jawa Tengah untuk terus menggenjot investasi di sektor padat karya.
Menurutnya, sektor ini mampu menyerap banyak tenaga kerja, yang pada gilirannya akan memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat di provinsi tersebut.
Heri mengatakan bahwa sektor padat karya merupakan salah satu pilar utama dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, mengingat kebutuhan tenaga kerja yang tinggi di daerah ini.
“Investasi yang masuk harus dapat memberikan manfaat yang nyata, bukan hanya untuk pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk pengurangan angka pengangguran dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Data terbaru dari Pemprov Jawa Tengah menunjukkan bahwa pada semester pertama tahun 2025, realisasi investasi di provinsi ini telah mencapai Rp45,58 triliun, atau 58,19 persen dari target investasi tahun 2025 yang sebesar Rp78,4 triliun.
Capaian ini menunjukkan adanya optimisme dan perkembangan signifikan dalam sektor investasi, meskipun masih ada tantangan dalam mewujudkan target yang telah ditetapkan.
Lebih lanjut, Heri menambahkan bahwa capaian tersebut tidak hanya mencerminkan tingginya minat investor untuk menanamkan modal di Jateng, tetapi juga berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja.
Hingga pertengahan tahun 2025, sektor investasi ini telah berhasil menyerap sebanyak 222.373 tenaga kerja, yang menjadikannya sebagai provinsi dengan jumlah penyerapan tenaga kerja tertinggi di Pulau Jawa.
“Sektor padat karya seperti manufaktur, tekstil, dan lainnya sangat penting untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tercipta dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” kata politisi Partai Gerindra tersebut.
Pihaknya berharap Jateng dapat terus menjadi magnet bagi investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang memiliki komitmen untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya penyerapan tenaga kerja dan pemberdayaan ekonomi lokal.
“Kami berharap Pemprov Jateng bisa terus mendorong sektor ini agar lebih banyak perusahaan yang bergerak di bidang ini bisa berkembang,” imbuh Heri Londo, sapaan akrabnya. (adi)