DEMAK – Lembaga Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (LGN-OTA) merupakan lembaga sosial kemasyarakatan yang bersifat independen, koordinatif, dan transparan yang dibentuk sebagai wadah kepedulian dan partisipasi masyarakat khususnya dalam program yang berkaitan dengan pendidikan, kesejahteraan anak, serta pengentasan kemiskinan. Demikian diungkapkan Ass ekonomi dan pembangunan mewakili bupati, Drs. M Agus Nugroho LP mewakili Bupati Demak Hj dr Eistianah saat penyeluran simbolis dana bantuan gerakan nasional orang tua asuh (LGN-OTA) di pendopo Senin (12/12).
Menurut Agus sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memberikan pemerataan kesempatan pendidikan kepada seluruh masyarakat, khususnya anak-anak dari keluarga pra sejahtera. Serta untuk mewujudkan pemerataan kesempatan pendidikan demi masa depan anak-anak.
“Maka dari itulah, saya mengajak kepada seluruh jajaran kepengurusan LGN-OTA untuk lebih memasyarakatkan GN-OTA dalam upaya mengembangkan, meningkatkan, serta membudayakan kepedulian, peran, dan tradisi masyarakat sebagai orang tua asuh. Lakukan gebrakan dengan menggandeng perangkat daerah lintas sektoral, sehingga makin banyak masyarakat yang menjadi orang tua asuh. Tumbuhkan dan tingkatkan rasa kepedulian kepada sesama terutama pada anak yatim dan dhuafa, karena di dalam harta kita terdapat hak orang lain,” jelas Agus.
“Dengan adanya LGN-OTA, maka anak kurang mampu akan memiliki orang tua asuh yang akan memberikan bantuan pendidikan. Ini menjadi langkah positif dan patut diapresiasi karena membuka pintu bagi peningkatan keterjangkauan akses Pendidikan,” imbuh Agus kemudian.
Dirinya juga berpesan kepada jajaran pengurus LGN-OTA Kabupaten Demak, agar senantiasa meningkatkan kinerja baiknya dalam memberdayakan masyarakat untuk menunjang penuntasan wajib belajar, menginformasikan kepada orang tua asuh atas keberadaan anak yang perlu dibantu, serta menjalin kemitraan dengan pihak swasta maupun pemerintah.
Sementara itu Ketua GNOTA Ka Demak Eni Susiani menegaskan LGN-OTA, FK-OTA, K-OTA se-Kabupaten Demak beserta seluruh mitra kerjanya tetap berkomitmen ingin menjadi partner sejati Pemerintah Daerah dalam berikhtiar untuk meringankan beban keluarga tidak/kurang mampu, agar tetap dapat menyekolahkan anaknya, melalui gerakan bersama “Orang Tua Asuh”.
“Sangat kita syukuri bahwa pada tahun 2021 bantuan Orang Tua Asuh yang dapat kita kumpulkan mencapai Rp 1,9 milyar, meningkat Rp 195,35 juta atau 11,45% dari tahun sebelumnya (2020) yang mencapai Rp 1,7 milyar,” terangnya.
Jumlah tersebut tentunya membawa Demak sebagai Kabupaten dengan jumlah bantuan tertinggi se Jawa Tengah.
“Berkat dukungan dan kerjasama yang baik dari Bapak-Ibu semua, bantuan Orang Tua Asuh di Kabupaten Demak masih dapat kita pertahankan pada angka Rp 1,913 milyar pada tahun 2022 ini. Hal ini membuktikan bahwa kesadaran masyarakat untuk membantu keluarga kurang/tidak mampu di Kabupaten Demak, utamanya di bidang pendidikan sangatlah tinggi,” ujarnya kemudian. (*)